Tahu The Sims kan?
The Sims disebut sebagai permainan rumah-rumahan boneka digital (“digital dollhouse“) oleh desainer game ini, Will Wright.
Jadi, player bisa mengarahkan karakter Sims untuk melakukan hal yang kita ingin mereka lakukan. Mandi, makan, olah raga, pacaran, sampai miara kucing sekalipun bisa kita suruh mereka untuk lakukan.
Hubungannya gue cerita The Sims dengan postingan kali ini adalah: gue beberapa minggu terakhir sering berpikir kalo manusia itu cuma The Sims. Gue berpikir seperti itu karena saking banyaknya hal yang uncontrollable buat kita sebagai manusia.
Udah makan sehat, tidur cukup, olah raga teratur; kalo emang “player” kita mau ngasih penyakit langka, ya sakit juga kan kita?
Udah belajar kenceng, latihan soal ini itu, ikut kelas tambahan macem-macem, kalo emang katanya gak lulus SBMPTN ya gak lulus juga kan?
(OOT, istilah barunya SBMPTN nih, Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Jaman gue dulu sih istilahnya SPMB, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru. Aduh, ketauan angkatan deh haha. Tapi mending sih, daripada yang masih jaman UMPTN atau Sipenmaru. Lebih ketauan lagi angkatannya jauh banget HAHA.)
Disclaimer: Foto dan Postingan Tidak Saling Berkaitan
Jadi yang gue bingung, Allah kan gak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu berusaha untuk mengubahnya sendiri. Tapi di sisi lain, di Rukun Iman nomor 6, kita kudu disuruh beriman dengan qada dan qadar, fate and destiny. Alias terima aja dengan lapang dada takdir kita gimana.
Gue yang ilmu agamanya cetek ini cuma bisa teriak, “JADI MAKSUDNYA GIMANA NIH, SOB?”
Gue kudu berusaha dengan kenceng, apa kudu sabar dan lapang dada terima takdir, apa gimana?
Hahahahadeh.
Jujur kadang gue agak bingung, kapan harus berusaha sekuat tenaga sampe ngotot, kapan harus terjun bebas.
Apa gue harus sok bijak dengan bilang: lo harus berusaha sekuat tenaga, berdoa, lalu kemudian serahkan hasilnya sama Yang di Atas.
Ok.
Baiklah.
Gue ikut aja apa kata Dia deh. Bebas Dia mau ngapain. Terserah.
Capek gue.
—-
Anyway, bentar lagi tahun 2018 kelar ya.
—-
Bye, challenging-2018! Nice to not see you again.
Welcome, 2019! Please be kind, and I’ll be your most favorite person on Earth.
———————————————————–