Sharing is Caring

ILMSB: I Love Myself So Bad

Beberapa waktu yang lalu saat lagi Instagraman, gue menemukan satu post yang bener banget. Ya antara emang bener atau sesuai aja sih sama pembicaraan gue dan temen gue. Mari sebut saja dia Z.

Kenapa Z?

Karena gue gak mau pake huruf A, abjad pertama yang terlalu common untuk dijadikan inisial samaran. Jadilah pake abjad terakhir aja, Z.

Aduh apa sih gak jelas banget gue.

Gak Sengaja Nemu Ini di Instagram

How you love yourself is how you teach others to love you.

Post di atas sangat menunjang pembicaraan gue dan si Z sehubungan dengan mencintai dan merawat diri alias self-care beberapa hari sebelumnya.

Jadi, gue dan Z memang sedang getol-getolnya mencintai diri. Lagi rajin-rajinnya merawat dan memedulikan diri sendiri, alias lagi rajin self-care. Z bahkan punya quote pribadi, “kebersihan (baca: self-care) adalah sebagian dari iman.” HAHA, bebas.

Gue melihat cukup banyak orang yang gak inget untuk mencintai diri mereka. Banyak yang cinta berlebihan ke orang lain (yang sukur-sukur kalo cinta balik ke mereka), harta benda, fasilitas, dan lain sebagainya; tapi malah lupa dalam mencintai diri mereka sendiri.

Ya sama sih. Gue juga baru-baru ini aja inget untuk mencintai diri sendiri. Setelah pembahasan panjang sama si Z tentunya.

Banyak manfaat yang gue rasakan setelah menjalankan proses mencintai diri. Salah satunya adalah gue merasa dunia jadi lebih mencintai gue.

Bukan cinta as in falling in love ya maksudnya. Yakali deh, GR amat gue. Tapi gue merasa dunia jadi lebih baik hati, lebih ramah, dan lebih berwarna aja. Segala urusan juga jadi berasa lebih gampang.

Saat cinta ke diri sendiri, kita akan merasa lebih bahagia. Kebahagiaan itu memancar dari dalam, membuat orang-orang di sekitar jadi tertular aura positif. Orang-orang yang terjangkit aura positif, akan mengembalikan energi yang gue definisikan sebagai cinta dunia yang kembali ke gue.

Gampangnya, kalau rasa dapat diukur, mungkin rumusnya jadi gini:

Rasa cinta ke diri sendiri = aura positif yang memancar dari dalam diri = energi cinta yang dikirimkan kembali ke kita

Mungkin banyak dari lo yang butuh ide cara untuk mencintai diri sendiri. Mengingat kita, apalagi cewek, lebih gampang melihat kekurangan dan mengeluh dibanding dengan mencintai apa yang kita punya.

Banyak sih yang bisa dilakukan biar jadi atau makin cinta sama diri lo. Ini gue kasih contekannya.

  1. Polish yourself.

Ini langkah pertama yang dapat diambil dalam rangka mencintai diri. Kita (terutama cewek) pasti punya bagian dari tubuh yang kita sebal ngeliatnya. Badan gendut? Kulit gak bersih? Rambut berantakan? Dll dll dll?

Ubah hal yang lo benci menjadi hal yang lo cinta. Kalo ngerasa gendut, ya diet, olah raga. Ubah badan lo jadi ukuran seperti yang lo mau. Kulit gak bagus? Rawat. Biar jadi bagus. Rambut berantakan? Rapihin. Biar jadi lebih enak diliat.

Males ngurusinnya?

……

Jangan males. Kan ceritanya lagi mau usaha biar cinta itu tumbuh. Emang harus diniatin trus dijalanin.

Ini gue share beberapa produk self-care dan make-up yang gue suka. Buat bahan referensi siapa tau cocok dan lo suka juga.

_____

Semenjak sadar gue harus mencintai diri sendiri, gue mandi lebih lama dari biasanya.

I scrub and exfoliate my face and body regularly. I put my make-up on. I do my hair. Anything to make me feel beautiful (even if you think I’m not). I need those kind of things to boost my confidence. And it makes me feel happier, really.

2. Try new things!

Gue selalu excited dalam mencoba hal baru. Gak perlu yang susah-susah. Coba hal yang ringan dan menyenangkan aja. Kayak gue Jumat kemarin misalnya, nyobain naik Kalayang (Kereta Layang) alias Skytrain dari Terminal 2 ke Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Norak banget ya? HAHA.

Biarin, sirik aja.

Jadi ceritanya, pas jam makan siang, gue dan geng maksi-maksi parkir di T2 Bandara Soetta. Trus kami naik Kalayang dari T2 ke T3 untuk makan siang di T3. Hahaha, niat abis ya? It was fun anyway haha.

Buat yang gak tau Kalayang, gue ceritain dikit. Jadi sejak 2017, Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (finally) sudah memiliki kereta yang menghubungkan antara T1, T2, dan T3. Sebelumnya akses hanya diakomodasi oleh bus kuning. Inget gak dulu suka ada shuttle bus warna kuning yang wara-wiri antara T1, T2, dan T3? Nah sekarang shuttle bus digantikan oleh Kalayang.

Gue taro beberapa video di Instagram biar kebayang Kalayang Bandara itu kayak apa. Bisa dilihat di sini.

Kita naik Kalayang pulang pergi dari T2 ke T3. Tapi perasaan gue sewaktu pulang dari T3 ke T2 sudah tidak se-excited ketika pertama kali naik Kalayang dari T2 ke T3.

Beda aja gitu.

Pengalaman pertama memang selalu lebih menyenangkan. Makanya kita harus kreatif dalam mencari pengalaman pertama. Lagi-lagi gue saranin gak usah yang susah-susah. Yang gampang-gampang aja. Pengalaman pertama makan nasi goreng pake saos es krim misalnya?

HAHA.

Gak lah. Gak gitu-gitu amat juga.


3. Lakukan hobi.

Hobi di sini maksudnya yang bersifat positif ya. Bukan hobi semacam judi atau mabuk-mabukan. Halah.

Bukan juga hobi semacam bermalas-malasan seharian. Ya bebas sih lo mau punya hobi apa. Tapi kalo lo punya hobi yang bisa membunuh waktu dengan baik dan menghasilkan output yang positif, kenapa nggak dijalanin?

Misal hobi memasak, berkebun, traveling, membuat barang-barang DIY (do-it-yourself), merajut, atau merawat mobil. Bisa juga olah raga semacam berenang, main sepak bola, futsal, basket dan lain sebagainya. Apapun hobi lo, lakukan aja. Lakukan sekarang juga.

Gue punya hobi membaca dan menulis. Tapi gue gak inget kapan terakhir membaca habis satu buku. Udah lama banget. Terakhir kali nulis juga udah lama banget kan, mengingat blog ini aja vakum empat tahun.

Tapi sekarang gue sedang menggalakkan kedua hobi ini. Gue tertarik untuk membaca buku yang happening banget beberapa waktu ini, Sapiens. Besok gue ke toko buku, beli ah. Gue pingin baca itu buku.

Gue juga pingin merajinkan diri nulis di blog ini. Konsisten seminggu sekali gitu, bisa gak ya? Mudah-mudahan bisa deh. Konsistensi memang butuh komitmen sih. Berat emang komitmen. Tapi gue akan coba.

Trus, gue juga pingin bikin buku lagi. Aduhhhh bisa gak ya hahaha. Bisa-bisa aja sih harusnya.

Universe, please please conspire to let it happen.

4. Berkumpullah dengan orang-orang baik.

Dalam proses mencintai diri, lo harus pandai memilih circle. Jauhkan diri dari toxic people. Tarik diri dari pergaulan tidak sehat. Kaburlah dari orang-orang yang lo tahu cuma akan berdampak bikin lo kesel, sedih, atau marah. Byee toxic people. Kurang lebih begitu jargon yang harus selalu lo inget haha.

Pilih teman yang positif. Yang menularkan ke lo hal-hal dan kebiasaan baik untuk dimulai.

Kayak pepatah bilang, lo berteman dengan tukang parfum, pasti lo kecipratan wanginya kan? Nah pandailah dalam mencari teman semacam tukang parfum. Haha.

Jangan ragu untuk mengeliminasi orang-orang yang mengganggu dalam hidup lo. Lo berhak untuk mengatur siapa yang berada dalam circle yang lo mau.

5. Love your loved ones.

Ini jangan sampai dilupakan. Cintai orang-orang yang sayang sama lo. Orang tua, keluarga, sahabat, pasangan, you name it. Tunjukkan kalo lo cinta sama mereka. Luangkan waktu untuk mendengarkan. Berikan hadiah. Lakukan aja semua hal manis yang ingin lo lakukan. Mumpung masih ada waktu. Soalnya bentar lagi mau kiamat nih kayaknya haha.

_____

Nah, itu dia hal-hal yang menurut gue dapat dilakukan dalam proses mencintai diri. Masih banyak cara lain tentu saja. Tapi at least, hal-hal di atas dapat lo coba lakukan untuk dapat menumbuhkan rasa cinta ke diri lo sendiri.

Sesuai postingan Instagram yang gue quote di awal blog post ini, how you love yourself is how you teach others to love you. So, set the bar high. Then nothing but high quality love may come back to you. Like you always deserve.

_____  

3 thoughts on “ILMSB: I Love Myself So Bad

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s