Life Is

Prabu Majapahit

Itu nama yang kupilihkan untuk kucing persia jantan berwarna krem yang berwajah lucu. Sangat lucu. Wajar sih, mengingat usianya baru 1,5 bulan kala kuadopsi.

Mio-mio, demikian ia biasa kupanggil, sangat tidak suka dengan keranjang pikniknya. (Jangan tanya kenapa nama panggilannya sangat jauh berbeda dengan nama aslinya ya! haha)

Ya, aku  punya satu keranjang piknik berwarna hijau untuk membawanya ke mana-mana. Dan dia sangat tidak suka apabila ia dimasukkan ke dalam keranjangnya itu. Ia akan mengeong-ngeong sampai aku membuka tutup keranjang piknik dan mengeluarkannya dari sana.

Namun, nyaris setiap weekend, aku harus pulang ke rumah di luar kota. Dan tentunya aku pasti mengajak dia dong. Dan tentunya lagi, dia harus masuk ke keranjang hijaunya dong. Ya kan? Perjalanan bolak-balik ke luar kota yang rutin membuatnya tidak takut lagi dengan keranjang hijaunya.

Terbiasa. Mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkannya.

Nah. Suatu waktu, aku hendak pergi ke minimarket di sekitar tempat kos. Karena di kos mengenakan celana pendek, maka aku menuju pintu kamar dan mengambil celana jins cokelat yang tergantung di sana. Mio-mio ada di dekatku. Memperhatikan setiap gerak-gerikku. Begitu aku memasukkan kaki kanan ke dalam celana jins, tau apa yang dilakukan oleh Mio-mio?

Ia langsung lari terbirit-birit masuk ke dalam keranjang hijaunya yang terbuka. Mio-mio tampaknya memperhatikan bahwa setiap hendak pulang ke rumah, aku pasti mengenakan celana jins yang tergantung di balik pintu kamar. Dan dia GR! Dia GR bahwa aku akan mengajaknya keluar!

Aku asalnya agak kebingungan melihat tingkah lakunya. Kudiamkan saja. Kulangkahkan kaki ke kamar mandi karena aku ingin mencuci tangan sebelum pergi keluar.

Terdengar kerincing-kerincing dari kalung kuningnya mengikuti langkahku ke kamar mandi. Sambil terus mencuci tangan, aku menolehkan kepala ke arahnya. Kami bertatapan sekilas karena ia lalu menyembunyikan kepalanya di balik pintu kamar mandi yang tidak tertutup rapat.

Lalu aku melangkah, hendak keluar dari kamar mandi. Mio-mio yang menunggu di depan pintu kamar mandi pun kembali terbirit-birit. Kali ini ia berlari menuju keranjang piknik hijaunya dan kembali meloncat masuk ke sana. Iya. Lari terbirit-birit dari kamar mandi dan langsung menjejalkan diri ke dalam keranjang hijaunya!

Mio-mio yang Paling Gak Suka Difoto

Suatu hal yang sangat tidak mungkin ia lakukan di awal-awal kebersamaannya denganku.

Melihat matanya yang sangat berharap untuk diajak keluar, aku pun melempar senyum sayang. Kututup keranjang hijaunya segera setelah mengelus-elus kepalanya.

Sambil melangkah keluar kamar, aku berpikir.

Terkadang, semua hal itu bukan tentang mau atau tidak mau; suka atau tidak suka. Melainkan tentang biasa, atau tidak biasa. Kebiasaan memunculkan kemauan. Kebiasaan menimbulkan kesukaan. Terkadang demikian.

:)

P.S: Mio-mio sudah punya tas baru sebagai pengganti keranjang pikniknya. Bentuknya mirip travel bag. Berwarna biru tua dan ada beberapa lubang udara di satu sisi. Di sisi sebaliknya, ada kain yang bisa dilipat dan memperlihatkan jaring-jaring kassa agar ia bisa melihat dunia ketika aku menyandang tali tasnya di bahu. Bagian dasarnya nyaman untuk ia tiduri, dan bagian atasnya aman untuk melindunginya dari panas dan hujan.

:)

7 thoughts on “Prabu Majapahit

  1. nanya dong Laph. kenapa dipanggil Mio-Mio? Hehehe.

    kebayang lucunya pas dia lari ke keranjangnya. kalo ama kucing di rumah kejadian pas Bapak/Ibu pegang piring langsung lari ke tempat makan.
    kalo itu biasa ya?

Leave a reply to Yeye Cancel reply