Saya mau narik napas dulu dari hectic-nya pekerjaan kantor akhir-akhir ini. Yah, project SAP ini sedikit banyak memang menyita waktu, tenaga, dan perhatian saya. Namun bukan tentang pekerjaan yang ingin saya bahas di postingan kali ini, melainkan tentang masalah “perfokusan”. Blah. Apa pula maksudnya ini haha.
Jadi, karena kerjaan saya yang sekarang ini berhubungan dengan “mengelompok-ngelompokkan akun-akun kantor saya dan anak perusahaan, ~no more detail“, saya mau nggak mau jadi ingat, kalo saya juga mengelompok-ngelompokkan hal-hal dalam hidup saya.
Contoh nyata ya email. Saya punya 5 email aktif. YahooMail saya gunakan untuk socmed, semua newsletter dari akun-akun socmed saya tumplek blek di email yang ini; Hotmail saya gunakan untuk reserve ini itu, seringnya sih untuk keperluan liburan :P; Gmail saya gunakan untuk email pribadi, email kantor untuk keperluan perkerjaan kantor, dan yang paling baru sih email auditorindonesia.com, khusus untuk korespondensi geng auditorindonesia.com tentunya.
Email-email tersebut sengaja saya fokuskan penggunaannya tentunya biar memudahkan saya dalam mencari email-email yang telah lalu. Pun saya jadi bisa me-nge-set ekspektasi saya terhadap email yang masuk. Kalau ada email kantor yang masuk, saya udah menyiapkan tarikan napas yang tentunya berbeda dengan YahooMail yang masuk misalnya. Selain itu ya biar nggak pusing aja, biar informasi yang saya terima nggak tercampur-campur satu sama lain.
Satu lagi yang saya fokuskan, yaitu akun-akun tulisan pribadi saya. Saya punya Twitter, akun @gelaph, yang isinya nggak jauh dari kehidupan sehari-hari. Twitter adalah lapisan terluar yang dikenal oleh orang-orang dari saya. Kamu bisa melihat saya yang cenderung kocak dan cabul di akun ini, walaupun kadang saya TERLIHAT menggalau lewat tagar #rhyme. Pun saya punya blog ini, gelaph.com, yang isinya lebih ke pemikiran-pemikiran acak abstrak saya yang (sejauh ini) jarang sekali saya temukan orang yang bisa nyambung DAN excited kalau saya ajak ngobrol tentang yang ada di blog saya ini, ya ada sih, tapi jarang, banget. *curhat*. Dan terakhir, saya punya akun Tumblr, gelaph.tumblr.com, yang isinya saya fokuskan ke sisi sentimental dan melankolis saya yang (mudah-mudahan) masih ada. Saya sengaja memisahkan akun-akun tulisan saya ini, biar mood yang baca nggak tercampur-campur. Rasanya aneh aja kalau saya abis ngelawak atau mencabul di Twitter, tiba-tiba nulis puitis romantis, bisa-bisa langsung dibilang galau. Pfffft.
Well, kalau kamu udah cukup kenal saya, bakal tau sih, maksud saya nulis panjang lebar di atas, itu cuma mau ngasih tau SAYA PUNYA AKUN TUMBLR LHOO :P