“1… 2… 3….” Dean menghitung sementara sepupunya Georgia mencari tempat persembunyian, “… 19… 20!”
Tak terlihat siapapun ketika ia membuka mata. Hanya terdengar suara kodok bersahutan di sepanjang anak sungai tak bernama ini.
Ke manakah Georgia? Apakah ia bersembunyi di sekitar sini atau malah di seberang?
Arus yang deras membuat Dean ragu untuk melangkah di atas jembatan gantung yang menghubungkan kedua sisi sungai. Namun ia teringat perkataan Karin teman sekolahnya bahwa setiap langkah harus diputuskan. Menyeberang atau tidak; jangan berhenti di pertengahan.
Dean akhirnya memutuskan untuk tidak menyeberang karena ia tahu Georgia pasti tak akan berani melakukannya. Alasan kedua, ia melihat sebuah pondok reyot di kejauhan.
Mungkin Georgia ada di sana.