Fiction and Imagination

c. Tempat Sampah Masyarakat

“Dasar sampah masyarakat,” umpat Sam sambil melipat koran paginya.

Euis yang sedang mengoleskan selai ke roti menolehkan kepala.

“Kenapa Pa?”

Sam membuang pandangan keluar , menikmati suara gemericik anak sungai yang mengalir melewati villa mereka di Puncak.

“Empat supir angkot memperkosa seorang gadis dan kemudian membunuhnya. Sampah masyarakat, right?” Sam menyeruput kopi susunya, “fortunately, all of them were caught last night.

“Baguslah. Penjara memang tempat yang cocok untuk sampah masyarakat,” respon Euis.

Georgia yang sedang menonton televisi tertarik untuk menimpali pembicaraan kedua orang tuanya.

“Berarti, aku boleh buang ini di penjara dong Ma?” tanyanya polos.

Euis melemparkan senyum sayang ketika gadis kecilnya itu mengeluarkan sampah bungkus permen dari saku celana pendeknya.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s