Fiction and Imagination

9. Kursi Goyah

Usai sudah, semua berlalu. Biar hujan menghapus jejakmu.

Seorang mahasiswa duduk di kursi balkon atas rumah sambil menggenjreng gitar kesayangannya.

“Kita putus ya.” Demikian tiga kata maut yang diucapkan gadisnya lewat telepon tiga jam yang lalu.

“Kenapa?”  sang mahasiswa berseru tertahan,“pasti kamu jadian dengan Andre ya? Atau Rio?”

“Bukan urusan kamu.” Tiga kata mematikan berikutnya diucapkan dingin saja oleh si gadis.

Setelah itu telepon terputus dan tak ada nada sambung ketika ia mencoba menelepon balik. Ingin mendatangi, kekasihnya sedang di luar kota. Hendak mendatangi ke mana, coba?

PRANGGG!

Terdengar bunyi benda pecah dari arah dapur. Cukup keras sampai si mahasiswa kaget dan tergelincir dari kursinya.

BRAKKK!

Kursinya patah. Sepatah hatinya malam ini.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s